Mahdiisme Hembuskan Optimisme Bangsa
Jakarta, Pelita
Pemberitaan jelek tentang kondisi bangsa dan negara di media massa sangat kuat sejak beberapa tahun terakhir, seperti masalah korupsi, pengelolaan negara buruk, mafia pajak, rekening gendut kepolisiaan dan sejumlah kasus lainnya membuat masyarakat pesimis melihat kondisi sekarang ini. Meski demikian, masayarakat jangan terjebak pada pesimisme karena di masa depan pasti ada kebaikan.
Hal itu dikatakan Ketua Jurusan Falsafah dan Agama universitas Paramadina M. Subhi Ibrahim dalam seminar internasional dengan tema, “Mahdiisme, Keindonesiaan dan Persatuan Bangsa,” di Auditorium universitas Paramadina, Senin (09/07)
Salah satu tujuan seminar internasional ini, menurut Subhi selaku Ketua Jurusan Falsafah dan Agama, untuk memberi semangat optimisme tentang masa depan yang lebih baik. Ada harapan besar kondisi masyarakat dan bangsa akan lebih baik ke depan. “Pemberiataan media cederung pesimis. Kita berusaha mencari konsep dalam Islam untuk menebar optimisme. Masa depan kita sebenarnya baik,” kata Subhi kepada Pelita selesai seminar.
Konsep Mahdiisme dikenal dalam berbagai agama, tidak hanya dalam tradisi Islam. Akan ada ratu adil, imam Mahdi dan konsep sejenis untuk memperbaiki keadaan yang sudah terpuruk guna menyelamatkan masyarakat dan bangsa. “Konsep ini tidak hanya dikenal dalam Islam, tapi juga dalam agama lain,” ucapnya
Bagi Subhi, juru selamat itu harus direkayasa melalui upaya, karya, dan karsa untuk memperbaiki kondisi masyarakat. Masing-masing orang harus menjadi duta kebaikan. Juru keselamatan dan kebaikan akan datang jika sistem dan infrastruktur sudah dibuat. “Juru selamat itu bersifat aktif dengan melakukan upaya, karya dan karsa untuk memperbaiki masyarakat. Imam Mahdi atau ratu adil tidak akan datang klo tidak ada infrastruktur yang dibuat,” ucapnya
Hal serupa juga diungkapkan cendikiawan muslim Haidar Bagir. Bagi Haidar, Mahdiisme lebih merupakan konsep tentang kebaikan yang bisa diupayakan secara kreatif oleh setiap orang guna mewujudkan tatanan sosial yang lebih baik. “Mahdiisme itu adalah konsep tentang kebaikan,” tegasnya
Acara tersebut terselenggara hasil kerja sama antara Jurusan Falsafah dan Agama universitas Paramadina dengan Ahlul Bait Indonesia (ABI). Kegiatan ini dihadiri sejumlah tokoh perwakilan dari Iran dan beberapa negara lain. (cr-15)
Dikutip dari: http://www.pelitaonline.com/read-cetak/24909/mahdiisme-hembuskan-optimisme-bangsa/