Previous Next

T-TA GELAR TARI TEATRIKAL 'MIRAH JAGO MARUNDA"

Print

Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang satu ini memang sarat dengan berbagai prestasi, baik tingkat lokal maupun internasional. Jika selama ini sering mengikuti dan juara di lomba tari maka kali ini mereka membuat sebuah Pagelaran tari teatrikal, t-ta mengambil judul "Mirah Jago Marunda" tentang “heroisme” perempuan Indonesia yaitu Mirah Gadis Marunda Jawara Betawi.

Acara ini digelar di Gedung Teater Miss Tjitjih (21/10). Sebelumnya pada tahun 2013, T-ta Paramadina mengadakan Pagelaran Tari Teatrikal perdana dengan karya “Siti Soendari”. 

Cerita Mirah Gadis Marunda merupakan cerita rakyat Betawi pada zaman penjajahan Belanda. Mirah adalah salah satu perempuan yang cukup dikenal di kampung Marunda karena keberaniannya dan keahliannya dalam ilmu bela diri silat sehingga dijuluki  Jawara dari Marunda. Dalam terminologi gender, Mirah merupakan seorang pejuang wanita yang sebenarnya. Mirah yang pemberani melawan perampok di kampungnya dengan kemampuan bela diri silat yang ia miliki.

Mirah berparas  cantik, hidup bersama dengan bapaknya, bernama Bang Bodong, seorang jawara sakti dan terkenal di kampung Marunda. Ibu Mirah telah meninggal dunia sejak Mirah berumur tiga tahun.  Bang Bodong sangat menyayangi Mirah, mengasuhnya dengan baik.  Bang Bodong sendiri belum mau menikah lagi karena ia masih selalu teringat istrinya yang tercinta. Sebagai anak jawara yang jago bela diri maka Mirah pun mewarisi keahlian bapaknya dalam ilmu bela diri yang hebat. Namun semakin Mirah beranjak dewasa, Bang Bodong mulai merasa khawatir karena anak gadisnya belum juga menemukan jodoh. Mirah pernah berjanji kepada bapaknya bahwa dia bersedia untuk dipersunting apabila ada lelaki  yang mampu mengalahkannya dalam ilmu bela diri silat. Dilakukanlah sayembara untuk tanding silat melawan Mirah. Muncullah Asni jago dari Kemayoran bisa mengalalahkan Mirah.

T-ta Universitas Paramadina merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa Universitas Paramadina, Jakarta, yang berdiri sejak Februari 2009 dan mengkhususkan diri di bidang kesenian tarian tradisional Indonesia.

Sebelumnya T-ta secara internasional pernah pula tampil dalam ajang XVIII Festival Folklore et Partage Montreal de Aude di Saint Girons dan Festival Mondial de Folklore de Montrejeau, Prancis (2011),Festival RITE 2011 di Valle de Aran, Spanyol, serta Walk Folk Review Integration Festival di Poznan dan IIF Folk Festival WarsFolk di Warsawa, Polandia (2010).
Peserta The International Youth Dance Festival di Macau,  Juli 2014;
Pementasan Pagelaran Tari Teatrikal “Siti Soendari” di GOR Bulungan Jakarta pada Februari 2014;
The Best Performance in International Folclorico Festival di Vigo, Spanyol pada Juli 2015;
Peserta International Folklore Festival, di lima kota yaitu Bilbao, Lugo, Coruna, Lugo, dan Badajoz, Spanyol pada 2015.
Juara 1 Lomba Tari Tradisional 'Dentistry Cup (DENSCUP) XVI', Universitas Trisakti, Oktober 2015

Joomla SEF URLs by Artio