Jakarta - Para elite politik diimbau berhenti untuk berpolemik terhadap upaya pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) beserta aparat penegak hukum yang bekerja keras menangani aksi teror yang sedang terjadi. Rentetan peristiwa ledakan bom di Surabaya yang terjadi di Surabaya pada Minggu (13/5) dan Senin (14/5), menunjukkan bahwa aksi terorisme bisa terjadi kapan pun dan ancamannya di depan mata.
Hal itu dikatakan Ketua Pengurus Ikatan Alumni Paramadina Graduate School of Communication Universitas Paramadina (Insani Madina) Algooth Putranto di Jakarta, Senin (14/5).
Algooth mengatakan, pihaknya meminta Presiden Jokowi segera meneken Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Antiterorisme jika pembahasan revisi UU Antiterorisme berlarut-larut. Sebab, kata dia, terorisme merupakan ancaman nyata di Indonesia.
Dia juga menyerukan kepada DPR untuk mendukung upaya pemerintah Jokowi dalam penanganan teorisme dengan mempercepat pembahasan revisi UU Antiterorisme agar segera diberlakukan di Indonesia.
Selain itu, Insani Madina juga mengimbau seluruh perguruan tinggi di Indonesia untuk aktif mendukung setiap langkah pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam upaya pencegahan penyebaran paham radikal di kalangan civitas akademika yang bertujuan untuk memecah belah negara.
sumber: