Dialog “Peran Perempuan Dalam Gerakan Anti Korupsi: Sebuah Contoh Baik Untuk Peradaban Mulia”

Print

DIALOG “PERAN PEREMPUAN DALAM GERAKAN ANTI KORUPSI. SEBUAH CONTOH BAIK UNTUK PERADABAN MULIA”

MEMPERINGATI 10 TAHUN MATA KULIAH ANTI KORUPSI DAN HARI KARTINI YANG DISELENGGARAKAN ATAS KERJASAMA FAKULTAS FALSAFAH DAN PERADABAN SERTA FAKULTAS ILMU REKAYASA, UNIVERSITAS PARAMADINA

LATAR BELAKANG

Korupsi bukan hanya tindakan melawan hukum, melainkan suatu kejahatan kemanusiaan yang berdampak besar pada peradaban umat manusia. Korupsi bukan saja menjadi salah satu penyebab keterpurukan suatu negara. Bahkan Chomsky (2006) menyatakan bahwa karakteristik negara yang gagal adalah negara tidak memiliki kemampuan melindungi warganya dari berbagai bentuk kekerasan, tidak terjaminnya hak-hak warga negara, lemahnya institusi demokrasi, sikap agresif yang sewenang-wenang dari pemerintah, lemahnya penegakan hukum dan maraknya penyalahgunaan kekuasaan.

Dalam proses pembentukan budaya anti korupsi, perempuan memiliki peranan yang penting. Dengan segala karakteristik perempuan yang berbeda dari kaum laki-laki, maka perempuan dapat berperan dalam pembentukan perilaku anti korupsi, baik melalui peran sebagai diri sendiri, istri maupun seorangibu.

Sebagai diri sendiri, perempuan memiliki peran di masyarakat secara luas dimana Ia sendiri pun berpotensi untuk melakukan tindak korupsi dalam segala aktivitas di masyarakat tersebut. Hal ini menjadikan perlu adanya contoh dan usaha baik dari sesama perempuan tentang sifat baik yang harus ada dalam diri seorang perempuan sehingga dalam sepak terjangnya di masyarakat baik itu sebagai pekerja maupun pebisnis tetap mempertahankan perilaku anti korupsi/integritasnya. Sifat baik yang perlu ada dalam diri perempuan, misalnya jujur, bertanggung-jawab, dan hidup sederhana.

Sebagai seorang istri, perempuan adalah pasangan hidup dari suaminya yang sangat dekat sehingga sering kali keputusan-keputusan suami sangat dipengaruhi oleh istrinya. Hal ini menunjukan bahwa istri dapat memberi pengaruh buruk tetapi juga di sisi lain dapat memberikan pengaruh yang positif. Tapi dengan adanya sifat baik pada diri istri, maka istri selalu bisa mengontrol dan mengingatkan suami untuk hanya mencari nafkah yang halal.

Sebagai seorang ibu, ikatan batin yang kuat antara ibu dan anaknya tidak perlu dipertanyakan lagi. Seorang Ibu dengan sifat baik yang dimiliki dalam pola asuhnya akan memberikan contoh-contoh dan nasihat baik kepada sang anak sehingga terbentuklah manusia dengan sifat mulia dalam diri anak tersebut. 

Hal ini menunjukan besarnya peran perempuan dalam segala lini kehidupan sehingga penting untuk mendukung dan menggerakan perempuan untuk memiliki dan menyebarkan sifat baik kepada individu lain terkait dengan tindakan anti korupsi.

Oleh karenanya, dalam rangka memperingati 10 Tahun Mata Kuliah Anti Korupsi Universitas Paramadina dan Hari Kartini 21 April maka Fakultas Falsafah dan Peradaban serta Fakultas Ilmu Rekayasa Universitas Paramadina berkeinginan untuk mengadakan dialog dengan tema “Peran Perempuan dalam Gerakan Anti Korupsi. Sebuah Contoh Baik dalam Usaha Membentuk Peradaban Mulia”

Tujuan Kegiatan:

1. Meningkatakan kepekaan terkait peranan penting perempuan untuk mendorong munculnya suatu sifat baik anti korupsi di masyarakat

2. Memberikan pengalaman-pengalaman sebagai contoh baik yang dapat memberikan inspirasi para peserta terkait bentuk kegiatan anti korupsi yang bisa dilakukan dalam berbagai segi kehidupan

3. Menunjukan tekad bersama terkait gerakan anti korupsi yang dimotori perempuan dari berbagai kalangan

Tanggal Kegiatan: Selasa, 24 April 2018

Lokasi : Aula Nurcholish Madjid

 Kampus I Universitas Paramadina.

 Jl. Gatot Subroto Kav. 97. Mampang, Jakarta Selatan

Bentuk Kegiatan:

13.00 – 14.30 : 1. Narasi Puisi

 2. Dialog “Peran perempuan dalam gerakan anti korupsi. Sebuah contoh baik untuk peradaban mulia”

14.30 – 15.00 : Fashion Show sekaligus Pengukuhan Komitmen Anti Korupsi dari Para Perempuan

Narasumber Dialog:

1. Asriana Issa Sofia, MA. (dosen Universitas Paramadina sekaligus penggiat Anti Korupsi)

2. Yuyuk Adriati Iskak (Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK))

3. Donna Louisa Maria Latief (Pebisnis perempuan)

4. Frida Nursanti Aulia (Pengusaha Perempuan UMKM)

5. Hendriana Werdhaningsih, M.Ds. (moderator)

 

Joomla SEF URLs by Artio