Ekonom: Sia-sia Sebar Isu Rush Money

Print

INILAHCOM, Jakarta - Ekonom Universitas Paramadina, Firmanzah menilai isu rush money atau penarikan uang besar-besaran dari nasabah perbankan tidak ada dasarnya.

"Kecil sekali kemungkinannya," kata Firmanzah kepada INILAHCOM di Jakarta, Senin (21/11/2016).

Dia bilang rush money dapat terjadi apabila ada situasi yang memicu kepanikan masyarakat. Misalnya krisis keuangan dan krisis ekonomi. "(Dua hal itu) tidak terjadi saat ini," tambahnya.

Firman menilai, rush money pernah terjadi pada tahun 1998, hal itu terjadi karena inflasi yang tinggi dan ada isu batas maksimum tabungan yang dapat dicairkan.

"Kedua hal itulah yang memicu masyarakat ramai-ramai tarik uang baik melalui ATM maupun kantor cabang bank," jelas dia.

Dalam menghadapi isu yang muncul tanpa dasar itu, pemerintah tetap harus mengantisipasi. Dia bilang Bank Indonesia, selaku pihak yang berwenang menjaga stabilitas keuangan, dapat menjaga rasa aman dan kondisi perekonomian nasional.

"(BI) harus bisa memberikan informasi tentang prospek ekonomi yang positif juga memberi informasi kalau isu rush money adalah sia-sia,"ujarnya.

Di samping itu juga, masih kata Firman, pihak kepolisian perlu menelusuri pihak-pihak yang harus bertanggung jawab atas adanya isu yang meresahkan masyarakat ini. [hid]

- See more at: http://ekonomi.inilah.com/read/detail/2340401/ekonom-sia-sia-sebar-isu-rush-money#sthash.q42aH9sb.dpuf

Joomla SEF URLs by Artio