Anak berkebutuhan khusus (ABK) membutuhkan penanganan khusus untuk mengembangkan potensi yang dimiliki serta menguatkan apa yang menjadi kelemahannya. Salah satu bentuk layanan bagi ABK adalah adanya layanan pendidikan inklusi. Pendidikan inklusi merupakan salah satu bentuk layanan pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus (SBK) agar mereka dapat menempuh pendidikan yang sesuai dengan taraf kemampuan mereka, namun dengan tetap berinteraksi bersama anak-anak reguler.

Program studi psikologi Universitas Paramadina menyiapkan mahasiswanya untuk memahami kondisi siswa dengan kebutuhan khusus melalui mata kuliah Pendidikan Siswa Berkebutuhan Khusus. Dengan mengikuti mata kuliah ini selain memahami karakteristik keluarbiasaan siswa, mahasiswa juga diharapkan bisa memahami bentuk pendidikan inklusi yang sudah berjalan di Indonesia. Hal ini bisa dilakukan dengan mengundang nara sumber yang memiliki peran sebagai guru pendamping khusus (GPK) pada sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi.

Salah satu sekolah yang menyelenggarakan pendidikan inklusi bagi SBK adalah Sekolah Madania. Sekolah ini telah memiliki unit dan prosedur khusus dalam memberikan layanan pendidikan bagi SBK. Prodi Psikologi sendiri juga sudah bekerja sama dengan Sekolah Madania sejak tahun lalu untuk membantu aktivitas belajar mahasiswa prodi Psikologi. Dengan diundangnya GPK dari sekolah Madania ini, yaitu bapak Mardaih, S.Pd yang merupakan Koordinator SEN-U Sekolah Madania yang merupakan Ketua Pokja 3 Sekolah Inklusi Jawa Barat maka mahasiswa psikologi yang mengikuti mata kuliah Pendidikan Siswa Berkebutuhan Khusus akan mendapatkan contoh nyata bagaimana layanan pendidikan inklusi diselenggarakan dan dapat menjadi bekal pengetahuan mahasiswa setelah lulus kuliah nanti