Persahabatan Generasi Millennial

 

Fatchiah Kertamuda

(bisnis.com)Persahabatan pada masa lalu, era 1980-an berbeda dengan model yang terjadi pada masa kini atau pada generasi millennial. Memang secara istilah persahabatan tidak mengalami perubahan.

Akan tetapi beragam proses menerjemahkan arti persahabatan kini berbeda dengan era orang tua generasi milenial. Istilah persahabatan atau pertemanan merupakan istilah yang menunjukkan peri laku kerja sama yang saling mendukung antara dua atau lebih manusia. Dari istilah tersebut diketahui bahwa persahabatan memiliki arti yang luas, perilaku yang ditunjukkan tentunya akan beragam, berupa aktivitas.

Mereka terlibat dalam perilaku yang saling menolong dan mendukung satu sama lainnya. Bagaimana bentuk persahabatan mereka saat ini? Apa aktivitas dan kegiatan yang mereka lakukan bersama temantemannya? Masih pentingkah peran teman dan sahabat bagi generasi milenia?

Kalau penting, perilaku apa saja yang mereka inginkan dari temannya? Begitu beragam pertanyaan yang akan dimunculkan karena melihat para remaja di generasi milenia lebih banyak melakukan aktivitasnya melalui media sosial. Beberapa elemen dari persahabatan, menurut Olson & DeFrain (2006), di antaranya kesenangan, kepercayaan, dan penerimaan. Tiga hal ini terlihat sangat berkaitan erat pada masa remaja dan bentuk pertemanan yang dilakukan mereka.

Pertama, kesenangan menjadi faktor penting dalam persahabatan. Hal ini karena sebagian besar waktu remaja adalah melakukan kegiatan bersamasama yang mengarah kepada aktivitas memenuhi kesenangan mereka. Kegiatan itu seperti bermain bersama, jalan-jalan dan nonton bersama, serta olah raga bersama dan beberapa kegiatan lain. Namun, aktivitas yang dilakukan pada generasi milenia tetap fokus pada unsur kesenangan.

Aktivitas yang dilakukan generasi milenia berbeda jika dilihat dari aktivitas ‘fisik’ kebersamaan. Seperti generasi sebelumnya, kegiatan atau aktivitas fisik yang dilakukan adalah mereka benar-benar beraktivitas makan dan jalan bareng dengan keceriaan saling berinteraksi dengan tetap melakukan tatap muka secara langsung.

Akan tetapi, generasi milenia cenderung terlihat dari aktivitas melalui media sosial yang selalu up to date, seperti meng-upload foto-foto kegiatan kebersamaan saat makan dan atau kegiatan lainnya. Segala kegiatan mereka yang sedang berlangsung dalam sekejap dapat diakses dan tersebar melalui media sosial.

Kedua, kepercayaan menjadi kunci dalam kelanggengan dan kelangsungan kehidupan pertemanan mereka. Setiap remaja pasti akan sangat senang jika saling memberikan kepercayaan satu sama lain. Kepercayaan dalam persahabatan di usia remaja menjadi factor utama dari generasi terdahulu hingga generasi milenia saat ini.

Meskipun terlihat ada perbedaan dalam melakukan aktivitas dan kegiatan bersama-sama dengan teman sebayanya, tetapi soal kepercayaan tetap menjadi sangat penting bagi mereka. Sekali salah satu dari remaja tersebut merasa dikhianati oleh teman sebaya akan berdampak pada kelangsungan persahabatan.

Persahabatan yang telah mereka bina tentu akan terkena efek dari ketidakpercayaan salah satu dari mereka. Ketiga, penerimaan. Untuk dapat membentuk pola perilaku yang saling menolong, membantu, dan kepedulian satu sama lain, tidaklah mudah. Sudah pasti akan melalui proses dan tahapan sehingga dua orang yang dalam persahabatan itu bersedia melakukannya.

Adakala dalam persahabatan timbul konflik ataupun adu argumen untuk mencapai suatu kesepakatan atau dalam pengambilan keputusan. Apabila hubungan mereka tidak dilengkapi dengan saling memahami dan pengertian, maka hubungan persahabatan tentu tidak akan dapat terwujud. Dalam persahabatan, teman saling menerima satu sama lain dan dalam keadaan apa pun. Baik suka maupun duka mereka akan terus saling mendukung.

KETERBATASAN INTERAKSI

Sekali pun ada kegiatan yang mereka lakukan bersama-sama seperti jalan bareng, nonton bareng, makan bareng, tetapi bila dicermati nampak ada keterbatasan dari mereka dalam hal interaksi sosialnya. Kegiatan “bersama” yang mereka lakukan terasa berbeda dari generasi sebelumnya. Perbedaan itu terlihat dari “ketenangan”, “tanpa suara” karena semua berdialog melalui gadget.

Generasi milenia merupakan generasi yang telah dimanja oleh kecanggihan teknologi dan semakin hari kian marak berkembangnya. Remaja semakin canggih berselancar dan ber’komunikasi melalui gadget. Peran gadget sangat tinggi dalam kehidupan remaja di generasi milenia ini.

Sepertinya, hidup remaja saat ini tidak terlepas dari perangkat itu. Tiada hari tanpa gadget. Ada sisi positif dan negatif yang terjadi dalam persahabatan remaja saat ini. Sisi positifnya mereka dapat terkoneksi dengan banyak bentuk pertemanan atau persahabatan, dan mereka juga dengan cepat memperoleh informasi. Namun, juga ada sisi negatif kecenderungan ketergantungan pada gadget.

Remaja yang bergantung pada gadget akan mengalami hambatan saat dia melakukan interaksi sosial dan komunikasi dengan lingkungan ‘nyata’. Interaksi dan komunikasi ber ‘tatap muka’ yang mereka gunakan adalah dengan menampilkan ikonikon atau emoticon yang terdapat di gadget mereka.

Dalam persahabatan, terjadi ke’tidakjujuran’ sosial di antara mereka. Artinya, simbol-simbol yang ditunjukkan dalam persahabatan sifatnya ‘semu’, dan terkadang tidak sesuai dengan apa yang benar-benar terlihat bila dilakukan secara langsung. Bagi remaja saat ini memang tidak mudah membina dan mempertahankan hubungan persahabatannya. Perbedaan pendapat dalam persahabatan merupakan hal yang wajar, dan ini tentu akan terlihat kualitas dari persahabatan mereka.

Rose (2002) menyebutkan bahwa kualitas persahabatan terbaik terlihat dari dukungan dan cara remaja mengungkapkan dirinya pada temannya jika mereka dihadapkan pada masalah yang dihadapi. Istilah remaja adalah teman sebagai tempat ‘curhat’.

Agar dapat terus menerus menjalin tali persahabatan, remaja generasi milenia perlu untuk tetap mempertahankan nilai-nilai seperti kepercayaan dan penerimaan. Hal ini penting agar mereka dapat melakukan kegiatan dan aktivitas yang menyenangkan dan dapat memberikan manfaat buat diri sendiri dan juga generasi selanjutnya

Editor : Mia Chitra Dinisari

http://koran.bisnis.com/read/20170211/461/627967/persahabatan-generasi-millennial 

About us

Universitas Paramadina berdiri pada 10 Januari 1998, mengemban misi untuk membina ilmu pengetahuan rekayasa dengan kesadaran akhlak mulia demi kebahagiaan bersama seluruh umat manusia.

Latest Posts

Hubungi Kami

Kampus Jakarta
Universitas Paramadina
Jl. Gatot Subroto Kav. 97
Mampang, Jakarta 12790
Indonesia
T. +62-21-7918-1188
T. 0815-918-1190

E-mail: [email protected]
http://www.paramadina.ac.id 

Kampus Cipayung
Jl. Raya Mabes Hankam Kav 9, 
Setu, Cipayung, Jakarta Timur 13880�
T. 0815-818-1186


Kampus Cikarang

District 2, Meikarta,
Cikarang
T. 0815-918-1192�