Hati yang Bersih Sumber Kebaikan

 

Oleh: Fuad Mahbub Siraj*

Manusia diciptakan Allah dari dua unsur. Unsur yang pertama ialah jasmani atau jasad. Jasmani manusia diciptakan Allah dari tanah. Ia bersifat benda atau materi. Karena itu, kebutuhan jasmani juga berbentuk benda atau materi. Selain itu, jasmani manusia juga dilengkapi dengan hawa nafsu. Hawa nafsu, berarti keinginan dan kecenderungan kejasmanian dan ia tidak mungkin dibunuh kecuali manusia itu sendiri yang mati. Tanpa nafsu manusia tidak akan ada keturunan.

Hawa nafsu perlu dikontrol dan dikendalikan. Jika nafsu tidak terkontrol, maka ia akan mendorong manusia mementingkan hidup kematerian atau kebendaan. Manusia seperti itu akan mudah hanyut dalam kehidupan yang tidak bersih, bahkan mudah berbuat kejahatan. Dengan kata lain, manusia seperti ini biasa berkubang dalam kebejatan, karena hanyut dalam pusaran gravitasi dunia.

Unsur kejadian manusia yang kedua ialah rohani. Rohani manusia bukan berasal dari materi, tetapi ia berasal dari unsur roh, yang berarti suci. Karena roh berasal dari sesuatu yang suci, maka kebutuhannya pun juga bersifat rohani dan suci. Roh inilah yang mendorong manusia untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang suci dan terpuji.

Allah menciptakan segala sesuatu di dunia ini memiliki sifat khusus. Karena sifat khusus itulah ia dinamakan demikian. Malaikat, umpamanya, diciptakan Allah dengan sifat khususnya selalu patuh pada Allah dan selalu berbuat baik. Jika ada malaikat yang tidak patuh, maka ia tidak lagi dinamakan malaikat. Karena kepatuhan itulah ia disebut dengan malaikat.

Begitu pula Allah menciptakan setan. Sifat khusus setan adalah selalu ingkar kepada Allah dan selalu berbuat kejahatan. Jika setan ada yang patuh dan berbuat baik, maka ia tidak lagi dinamakan setan dan harus diganti namanya.

Allah menciptakan manusia yang mempunyai sifat patuh dan ingkar. Kepatuhan manusia kepada Allah bisa lebih malaikat daripada malaikat. Sebab kalau malaikat patuh tidaklah aneh, karena ia tidak mempunyai sifat ingkar. Akan tetapi, jika manusia yang patuh dapat dikatakan luar biasa, karena manusia sanggup mengekang sifat ingkarnya.

Begitu pula keingkaran manusia bisa lebih setan daripada setan. Sebab setan tidak pernah memotong-motong manusia, sedangkan kebiadaban manusia tidak hanya mampu memutilasi sesamanya, bahkan tega melakukan perbuatan yang sangat biadab sekalipun.

Karena itulah Allah dalam Alquran mengatakan bahwa manusia bisa menjadi setan, bukan bentuk manusia yang berubah menjadi setan, tetapi perbuatan manusia itu sendiri sudah menjadi perbuatan setan, bahkan melebihi perbuatan setan. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menggambarkan seekor harimau dimasukkan ke dalam kandang kambing, maka yang habis olehnya seekor atau dua ekor kambing.

Akan tetapi, manusia, jangankan satu kandang, berpuluh-puluh dan beratus-ratus kandang, bahkan dengan kandang-kandangnya akan habis oleh manusia. Manusia seperti inilah yang disebut manusia perusak di bumi yang membawa kesengsaraan kepada masyarakat.

Untuk itulah Allah membimbing manusia dengan mewajibkan beribadah kepada-Nya agar rohani manusia selalu bersih dan bening. Dengan kebersihan rohani inilah keinginan jasmani manusia akan dapat terkendali.

Tempat bersemayamnya rohani manusia pada hati. Kebersihan hatilah yang menentukan buruk-baiknya seseorang. Firman Allah dalam Alquran surat al-Hajj ayat 46,"Maka sesungguhnya bukan mata kepala mereka yang buta, tetapi mata hati mereka yang buta. Apabila dalam dirinya terdapat hati yang bersih, maka akan lahir di sana akhlak yang terpuji. Sebaliknya, bila dalam diri seseorang tersimpan hati yang kotor, maka akan lahir di sana akhlak yang bejat."

Ahli hikmah berkata,"Hati yang bercahaya akan melahirkan watak terpuji, seperti keikhlasan, kejujuran, kesederhanaan, dan kepemimpinan. Sedangkan hati tanpa nurani akan melahirkan watak kotor dan biadab."

Dengan hati yang bersih kita dapat mengoreksi diri. Dengan hati yang bening kita dapat mengendalikan diri. Allah Yang Maha Suci tidak mungkin dekat atau memberikan nur-Nya kepada hati orang yang tidak suci. Alquran diturunkan Allah Yang Maha Suci, pada bulan Ramadan yang suci, maka ia akan memberikan cahaya kepada orang yang hatinya suci. Alquran tidak pernah mampir kepada orang yang hatinya kotor dan berkarat, walaupun ia bisa menghafal Alquran.

*Dosen Falsafah dan Agama Universitas Paramadina, Jakarta.

sumber: 

https://www.beritasatu.com/jalan-pulang/556733/hati-yang-bersih-sumber-kebaikan 

About us

Universitas Paramadina berdiri pada 10 Januari 1998, mengemban misi untuk membina ilmu pengetahuan rekayasa dengan kesadaran akhlak mulia demi kebahagiaan bersama seluruh umat manusia.

Latest Posts

Hubungi Kami

Kampus Jakarta
Universitas Paramadina
Jl. Gatot Subroto Kav. 97
Mampang, Jakarta 12790
Indonesia
T. +62-21-7918-1188
T. 0815-918-1190

E-mail: [email protected]
http://www.paramadina.ac.id 

Kampus Cipayung
Jl. Raya Mabes Hankam Kav 9, 
Setu, Cipayung, Jakarta Timur 13880�
T. 0815-818-1186


Kampus Cikarang

District 2, Meikarta,
Cikarang
T. 0815-918-1192�